Oleh: Cecilia Ravena (02)
Tentang Kehilangan
tersenyum lah nak
tersenyum lah wahai ibu
tersenyum walau terasa pilu
tersenyum walau air mata mendahului goresan senyum itu
air mata yang tak kunjung habis
air mata yang menari di pipi tiada henti
tersenyum lah wahai ibu
tersenyum walau terasa pilu
tersenyum walau air mata mendahului goresan senyum itu
air mata yang tak kunjung habis
air mata yang menari di pipi tiada henti
mampu kah senyum ini belajar ikhlas?
tak ada jiwa yg beri tahu raga ini
arti dari kehilangan
kehilangan setengah dr dirimu sendiri
mereka hanya berkata
itu pedih
itu lirih
bagiku tak ada pilihan kata mewakili
bagiku ia pasti kembali
bagi-Nya ini adalah awal pembuktian janji
janji kehidupan
setelah kefanaan
tak ada jiwa yg beri tahu raga ini
arti dari kehilangan
kehilangan setengah dr dirimu sendiri
mereka hanya berkata
itu pedih
itu lirih
bagiku tak ada pilihan kata mewakili
bagiku ia pasti kembali
bagi-Nya ini adalah awal pembuktian janji
janji kehidupan
setelah kefanaan
rapuh hati melihat ibu tersenyum sendu
hatinya patah miliku juga
tidaklah kita sedarah
tapi paham kita tak sekedar merah dan golongan
tidaklah kita serakah
lihatlah kami membangun alur-alur mistis ketenangan
membangun masa depan yg msh perawan
tidaklah bisa jendela hatimu melihat
tetapi tangan Tuhan menopang
tetapi
pelukkan ibu terbuka lapang
hatinya patah miliku juga
tidaklah kita sedarah
tapi paham kita tak sekedar merah dan golongan
tidaklah kita serakah
lihatlah kami membangun alur-alur mistis ketenangan
membangun masa depan yg msh perawan
tidaklah bisa jendela hatimu melihat
tetapi tangan Tuhan menopang
tetapi
pelukkan ibu terbuka lapang
wahai adik
tetaplah bahagia disana
tetaplah jadi malaikat kecil
malaikat penuntun cahaya bahagia
yang tak bisa terlihat mata
tetaplah bahagia disana
tetaplah jadi malaikat kecil
malaikat penuntun cahaya bahagia
yang tak bisa terlihat mata
0 komentar:
Posting Komentar